Friday, August 27, 2010

RAHSIA UBUN-UBUN......MANUSIA...


Gambar otak manusia bagian depan yang disebut Allah dalam Al Qur’an Al Karim dengan kata nashiyah (ubun-ubun).

Al-Qur’an menyifati kata nashiyah dengan kata kadzibah khathi’ah (berdusta lagi durhaka). Allah berfirman, “(Yaitu) ubun-ubun yang mendustakan lagi durhaka.” (Al-‘Alaq: 16)

Bagaimana mungkin ubun-ubun disebut berdusta sedangkan ia tidak berbicara? Dan bagaimana mungkin ia disebut durhaka sedangkan ia tidak berbuat salah?
Prof. Muhammad Yusuf Sakr memaparkan bahwa tugas bagian otak yang ada di ubun-ubun manusia adalah mengarahkan perilaku seseorang. “Kalau orang mau berbohong, maka keputusan diambil di frontal lobe yang bertepatan dengan dahi dan ubun-ubunnya. Begitu juga, kalau ia mau berbuat salah, maka keputusan juga terjadi di ubun-ubun.”

Kemudian ia memaparkan masalah ini menurut beberapa pakar ahli. Di antaranya adalah Prof. Keith L More yang menegaskan bahwa ubun-ubun merupakan penanggungjawab atas pertimbangan-pertimbangan tertinggi dan pengarah perilaku manusia. Sementara organ tubuh hanyalah prajurit yang melaksanakan keputusan-keputusan yang diambil di ubun-ubun.

Karena itu, undang-undang di sebagian negara bagian Amerika Serikat menetapkan sanksi gembong penjahat yang merepotkan kepolisian dengan mengangkat bagian depan dari otak (ubun-ubun) karena merupakan pusat kendali dan instruksi, agar penjahat tersebut menjadi seperti anak kecil penurut yang menerima perintah dari siapa saja.

Dengan mempelajari susunan organ bagian atas dahi, maka ditemukan bahwa ia terdiri dari salah satu tulang tengkorak yang disebut frontal bone. Tugas tulang ini adalah melindungi salah satu cuping otak yang disebut frontal lobe. Di dalamnya terdapat sejumlah pusat neorotis yang berbeda dari segi tempat dan fungsinya.

Lapisan depan merupakan bagian terbesar dari frontal lobe, dan tugasnya terkait dengan pembentukan kepribadian individu. Ia dianggap sebagai pusat tertinggi di antara pusat-pusat konsentrasi, berpikir, dan memori. Ia memainkan peran yang terstruktur bagi kedalaman sensasi individu, dan ia memiliki pengaruh dalam menentukan inisiasi dan kognisi.

Lapisan ini berada tepat di belakang dahi. Maksudnya, ia bersembunyi di dalam ubun-ubun. Dengan demikian, lapisan depan itulah yang mengarahkan sebagian tindakan manusia yang menunjukkan kepribadiannya seperti kejujuran dan kebohongan, kebenaran dan kesalahan, dan seterusnya. Bagian inilah yang membedakan di antara sifat-sifat tersebut, dan juga memotivasi seseorang untuk bernisiatif melakukan kebaikan atau kejahatan.

صورة للبروفسور كيث ال مور عالم الأجنة الكندي

Ketika Prof. Keith L Moore melansir penelitian bersama kami seputar mukjizat ilmiah dalam ubun-ubun pada semintar internasional di Kairo, ia tidak hanya berbicara tentang fungsi frontal lobe dalam otak (ubun-ubun) manusia. Bahkan, pembicaraan merembet kepada fungsi ubun-ubun pada otak hewan dengan berbagai jenis. Ia menunjukkan beberapa gambar frontal lobe sejumlah hewan seraya menyatakan, “Penelitian komparatif terhadap anatomi manusia dan hewan menunjukkan kesamaan fungsi ubun-ubun.

Ternyata, ubun-ubun merupakan pusat kontrol dan pengarauh pada manusia, sekaligus pada hewan yang memiliki otak. Seketika itu, pernyataan Prof. Keith mengingatkan saya tentang firman Allah, “Tidak ada suatu binatang melata pun melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus.” (Hud: 56)

Beberapa hadits Nabi SAW yang bericara tentang ubun-ubun, seperti doa Nabi SAW, “Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba laki-laki-Mu dan anak hamba perempuan-Mu, ubun-ubunku ada di tangan-Mu…”
Juga seperti doa Nabi SAW, “Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan setiap sesuatu yang Engkau pegang ubun-ubunnya…”
Juga seperti sabda Nabi SAW, “Kuda itu diikatkan kebaikan pada ubun-ubunnya hingga hari Kiamat.”

Apabila kita menyandingkan makna nash-nash di atas, maka kita menyimpulkan bahwa ubun-ubun merupakan pusat kontrol dan pengendali perilaku manusia, dan juga perilaku hewan.

Makna Bahasa dan Pendapat Para Mufasir:
Allah berfirman,

كَلَّا لَئِنْ لَمْ يَنْتَهِ لَنَسْفَعَ بِالنَّاصِيَةِ(15)نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ خَاطِئَةٍ(16)

“Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, (yaitu) ubun-ubun orang yang berdusta lagi durhaka.” (Al-‘Alaq: 15-16)

Kata nasfa’ berarti memegang dan menarik. Sebuah pendapat mengatakan bahwa kata ini terambil dari kalimat safa’at asy-syamsu yang berarti matahari mengubah wajahnya menjadi hitam. Sementara kata nashiyah berarti bagian depan kepala atau ubun-ubun.

Mayoritas mufasir menakwili ayat bahwa sifat bohong dan durhaka itu bukan untuk ubun-ubun, melainkan untuk empunya. Sementara ulama selebihnya membiarkannya tanpa takwil, seperti al-Hafizh Ibnu Katsir.
Dari pendapat para mufasir tersebut, jelas bahwa mereka tidak tahu ubun-ubun sebagai pusat pengambilan keputusan untuk berbuat bohong dan durhaka. Hal itu yang mendorong mereka untuk menakwilinya secara jauh dari makna tekstual. Jadi, mereka menakwili shifat dan maushuf (yang disifati) dalam firman Allah, “Ubun-ubun yang dusta lagi durhaka” itu sebagai mudhaf dan mudhaf ilaih. Padahal perbedaan dari segi segi bahasa antara shifat dan maushuf dengan mudhaf dan mudhaf ilaih itu sangat jelas.

Sementara mufasir lain membiarka nash tersebut tanpa memaksakan diri untuk memasuki hal-hal yang belum terjangkau oleh pengetahuan mereka pada waktu itu.

Sisi-Sisi Mukjizat Ilmiah:
Prof. Keith L Moore mengajukan argumen atas mukjizat ilmiah ini dengan mengatakan, “Informasi-informasi yang kita ketahui tentang fungsi otak itu sebelum pernah disebutkan sepanjang sejarah, dan kita tidak menemukannya sama sekali dalam buku-buku kedokteran. Seandainya kita mengumpulkan semua buku pengobatan di masa Nabi SAW dan beberapa abad sesudahnya, maka kita tidak menemukan keterangan apapun tentang fungsi frontal lobe atau ubun-ubun.

Pembicaraan tentangnya tidak ada kecuali dalam kitab ini (al-Qur’an al-Karim). Hal itu menunjukkan bahwa ini adalah ilmu Allah yang pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu, dan membuktikan bahwa Muhammad adalah Utusan Allah.
Pengetahuan tentang fungsi frontal lobe dimulai pada tahun 1842, yaitu ketika salah seorang pekerja di Amerika tertusuk ubun-ubunnya stik, lalu hal tersebut memengaruhi perilakunya, tetapi tidak membahayakan fungsi tubuh yang lain. Dari sini para dokter mulai mengetahui fungsi frontal lobe dan hubungannya dengan perilaku seseorang.

Para dokter sebelum itu meyakini bahwa bagian dari otak manusia ini adalah area bisu yang tidak memiliki fungsi. Lalu, siapa yang Muhammad SAW bahwa bagian dari otak ini merupakan pusat kontrol manusia dan hewan, dan bahwa ia adalah sumber kebohongan dan kesalahan.

Para mufasir besar terpaksa menakwili nash yang jelas bagi mereka ini karena mereka belum memahami rahasianya, dengan tujuan untuk melindungi Al Qur’an dari pendustaan manusia yang jahil terhadap hakikat ini di sepanjang zaman yang lalu. Sementara kita melihat masalah ini sangat jelas di dalam Kita Allah dan Sunnah Rasulullah SAW, bahwa ubun-ubun merupakan pusat kontrol dan pengarah dalam diri orang dan hewan.

Jadi, siapa yang memberitahu Muhammad SAW di antara seluruh umat di bumi ini tentang rahasia dan hakikat tersebut? Itulah pengetahuan Allah yang tidak datang kepadanya kebatilan dari arah depan dan belakangnya, dan itu merupakan bukti dari Allah bahwa Al Qur’an itu berasal dari sisi-Nya, karena ia diturunkan dengan pengetahuan-Nya.

edit by;lailahaillallah.com

Sunday, August 1, 2010

kenangan bersama sentiasa dehearty....


Bismillahirahmanirahim....

Subhanallah walhamdulillah..,syukur kehadrat illahi dengan limpahan nikmat insan yang kerdil ini bisa lagi diberi peluang dan nikmat kehidupan...
dan masih diberi peluang untuk bersama keluarga tercinta di malaysia.....

hari jumaat yang lepas,setelah 2 tahun tak dapat ke pengajian Tuan Guru Nik Abdul Aziz Nik Mat,alhamdulillah akhirnya termakbul jua ke sana....,hm kota bharu nampaknya agak berubah dari dulu...,namun pengajian tetap tidak berubah still ada untuk penimba ilmu buat bekalan di akhirat..

seronoknye juga sebab kali ni ana ditemani adik2 tersayang yang pulang dari KUIN,KEDAH, dan politeknik,TERENGGANU..,semata-mata untuk berjumpa dan menemani kakaknye ini ke kuliah jumaat...alhamdulillah kerana dikurniakan adik2 yg prihatin dan penyayang...

gambar kenangan di Radix Fried Chicken (RFC) Gambar nie ntah ble adk ambik ,curi2 plak tu....

RAMADHAN YG DINANTI......

KELEBIHAN RAMADHAN

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang mempunyai banyak kelebihan. Kedatangannya selepas dua bulan yang juga tidak kurang keistimewaannya iaitu Rejab dan Sya'ban. Bagi tujuan menyuburkan rasa tanggungjawab dan rasa ingin menambahkan ibadat kepada Allah sepanjang Ramadhan ini, di sini dibawa beberapa hadis yang menceritakan mengenai kelebihannya.

1. Abu Hurairah menyatakan : Telah bersabda Rasulullah S.A.W yang bermaksud : Apabila telah tibanya Ramadhan, dibuka pintu-pintu syurga dan ditutup segala pintu neraka dan diikat segala syaitan. -Hadis dikeluarkan oleh imam Bukhari, Muslim, Nasai'e, Ahmad dan Baihaqi-

2. Daripada Abu Hurairah daripada Rasulullah S.A.W telah bersabda yang bermaksud :Sesiapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan keikhlasan nescaya akan diampuninya segala dosanya yang telah lalu. - Diriwayat oleh imam Nasai'e, Ibn majah, Ibn Habban dan Baihaqi-

3. Abu Hurairah telah berkata : Aku telah mendengar Rasulullah S.A.W bersabda tentang Ramadhan yang bermaksud : Sesiapa yang mendirikannya(Ramadhan) penuh keimanan dan keikhlasan diampunkan baginya apa dosanya yang telah lalu. - Hadis riwayat Bukhari, Muslim, Tarmizi, Abu Daud, Nasai'e,Malik,Ahmad dan Baihaqi-

4. Daripada Abu Hurairah telah berkata: Rasullah S.A.W telah bersabda yang bermaksud : Sembahyang yang difardhukan kepada sembahyang yang sebelumnya merupakan penebus apa antara keduanya, dan Jumaat kepada Jumaat yang sebelumnya merupakan penebus apa antara keduanya, dan bulan kepada bulan(iaitu Ramadhan) merupakan kaffarah apa antara keduanya melainkan tiga golongan : Syirik kepada Allah, meninggalkan sunnah dan perjanjian (dilanggar). Telah berkata Abu Hurairah : Maka aku tahu perkara itu akan berlaku, maka aku bertanya: Wahai Rasulullah! adapun syirik dengan Allah telah kami tahu, maka apakah perjanjian dan meninggalkan sunnah? Baginda S.A.W bersabda : Adapun perjanjian maka engkau membuat perjanjian dengan seorang lain dengan sumpah kemudian engkau melanggarinya maka engkau membunuhnya dengan pedang engkau, manakala meninggal sunnah maka keluar daripada jamaah(Islam).-Hadis riwayat Ahmad, Al-Hakim, dan Baihaqi-

5. Daripada Abi Soleh Az-zayyat bahawa dia telah mendengar Abu Hurairah berkata: Rassullah S.A.W telah bersabda yang bermaksud : Setiap amalan anak Adam baginya melainklan puasa maka ia untukKu dan Aku akan membalasnya. Dan puasa adalah perisai, maka apabila seseorang berada pada hari puasa maka dia dilarang menghampiri(bercumbu) pada hari itu dan tidak meninggikan suara.Sekiranya dia dihina atau diserang maka dia berkata : Sesungguhnya aku berpuasa demi Tuhan yang mana diri nabi Muhammad ditanganNya maka perubahan bau mulut orang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari qiamat daripada bau kasturi, dan bagi orang berpuasa dua kegembiraan yang mana dia bergembira dengan keduanya apabila berbuka dia bergembira dengan waktu berbukanya dan apabila bertemu Tuhannya dia gembira dengan puasanya. -Hadis riwayat imam Bukhari, Muslim, Nasai'e, Ahmad, Ibn Khuzaimah, Ibn Habban dan Baihaqi-

PENERANGAN HADIS

1. Semua hadis menceritakan betapa besarnya kelebihan bulan Ramadhan untuk kita sama-sama menghidupkannya dengan segala amalan sunnah.

2. Pintu syurga dibuka sepanjang Ramadhan, manakala pintu neraka pula ditutup. Ini menggambarkan bagaimana Allah begitu mengasihani hambaNya yang taat beribadat dan menurut segala perintahNya.

3. Syaitan diikat sepanjang bulan Ramadhan agar kita dapat menunaikan segala ibadat dengan penuh keikhlasan. Tetapi kita perlu ingat bahawa kawan syaitan yang berada pada diri kita iaitu nafsu akan menggantikan tugas syaitan jika kita lalai.

4. Pentingnya keikhlasan dan keimanan kita dalam menunaikan ibadat.

5. Puasa mampu menjadi perisai diri daripada terjebak ke lembah maksiat, begitu juga ia mampu menghapuskan segala dosa-dosa yang lepas jika kita benar-benar bertaubat.

6. Kita mesti menghidupkan sunnah yang mana yang paling besar ialah berada dalam jemaah Islam terutama di dalam mengembalikan semula khilafah Islamiah yang telah lama dihancurkan iaitu pada 1924.

7. Jauhkan daripada syirik pada Allah sama ada berbentuk perbuatan, niat ataupun percakapan. Kita mesti mematuhi segala perjanjian yang dibuat selagi tidak melanggar hukum syarak.

8. Kita mesti berpuasa pada semua anggota bukannya pada makan dan minum sahaja.

9. Bau mulut orang berpuasa lebih harum daripada bauan kasturi.

10. Orang berpuasa akan mengecapi dua kegembiraan iaitu ketika berbuka dan apabila bertemu Allah kelak.

11. Di dalam menunaikan ibadat puasa kita mesti banyak bersabar dan jangan suka berbual kosong apatah meninggikan suara apabila bercakap.